Pages

Sabtu, 09 Mei 2009

RAHASIA


Mengeja detik demi detik yang berlalu
Mestinya tak begitu menyulitkan untukmu
Karena semua berjalan begitu saja
Cepat dan tak berkesan apa-apa
Tapi kenapa semua terlihat begitu sulit di mataku?
Kau terbata dan kerap mengulang penuh ragu
Dan itu telah berjalan sejak kemarin
Yang buat kau dan aku terpaku bagai patung yang dingin
Menyedihkan bukan?
Aku ingin bertanya walau tak ku yakini jawabnya
Mungkinkah langkah yang terayun sepanjang masa
Tlah menggoreskan semburat warna di dasar hati
Dan menyulamnya sebagai pelangi?
Mungkin kau takkan pernah menjawabnya
Jadi, lupakan saja!
Dan biarkan detik demi detik terus berlalu
Bersama suaramu yang kian hilang tersapu angin yang menderu

Simpang Tiga



Hei…….., apa kabar?
Itu sebuah tanya yang dulu kerap kuterima
Setiap kali kita bersua di simpang tiga
Namun sudah lebih dua bulan tak pernah lagi ku dengar
Suaramu yang parau menggelegar
Karena simpang tiga telah dipugar
Menjadi bundaran megah dengan lampu-lampu berkilau
Hingga takkan mampu lagi menyembunyikan wajahmu yang galau
Hei…, apa kabar?
Tak dapatkah kita bertemu walau sebentar?
Karena besok-besok mungkin akan semakin sukar
Untuk kita saling berkelakar
Jalanan akan semakin lebar
Debu pun semakin tebal bertebar
Bagaimana mungkin kita bisa santai manikmati setangkup roti bakar?
Hei…, apa kabar?
Hubungi aku dimanapun kau berada
Nanti akan kita cari lagi tempat yang segar
Untuk kita bercengkrama dengan leluasa
Tanpa polusi dan kebisingan
Yang kini menjadi sahabat simpang tiga kenangan