Kamis, 29 April 2010
SEPERTI API
Oleh; R.Yulia
Seperti api,
melentik-lentik dalam percik bara setitik
lunglai dipeluk angin
Seperti api,
meliuk-liuk menjilat langit
berontak dalam tebasan rinai
toh takluk dalam guyuran hujan
Seperti api,
kau, aku, tak pernah redup
konon pula padam
berkobar-kobar
meliuk-liuk
memanggil hujan
yang mendekam entah di peraduan mana
habis
habislah sudah
menari berkepanjangan
angin menggiring dalam gelisah
Minggu, 25 April 2010
JANJI
Oleh; R.Yulia
Cerpen Pertamaku di KOMPAS (18 April 2010)
Ini sepenggal cerita yang ku punya, dari serpih-serpih masa silam yang tersisa. Cerita tentang seorang lelaki bermata surya. Penuh dengan muatan energi. Juga, nyalang dan kejam. Lelaki yang dengannya aku pernah menghabiskan sepersepuluh dari usia yang telah dijatahkan Tuhan untukku. Dan sepersepuluh waktu itu adalah impian tentang sarang lebah yang menggantung ringkih di pohon tua, dengan kubangan hitam pekat di sekeliling bawahnya.
Senin, 05 April 2010
KAU DAN HUJAN
Hujan kali ini, mengingatkanku pada aroma hangatmu..
Pada geletar yang kubaui sesaat kau mandi
Pada bulir yang menggelayuti liang pori
Pada senyum yang menguliti
Namun kali ini, hujan kunikmati sendiri
di tengah geliat rumput yang kuyup berselimut
di tengah cengkram liat lumpur bertaut
di tengah taman yang carut marut
Kapan?
Kau ingat?
Terakhir kali kita berdiam dalam hujan?
Dan kau gigiti tulangku diam-diam?
Dalam hujan bibirku membiru
Lebam dalam kecamuk tak berkesudahan
Sesaat jejakmu menumpul di ujung inderaku
dan hujan menebas sisa rindu
yang masih terikat di sudut ingatan
Langganan:
Postingan (Atom)